Rabu, 30 Oktober 2013

Browse Manual » Wiring » » » » » » » » » » » » CARA MERAWAT BURUNG SRI GUNTING SIRING GUNTING AGAR CEPAT BUNYI DAN GACOR

CARA MERAWAT BURUNG SRI GUNTING SIRING GUNTING AGAR CEPAT BUNYI DAN GACOR

Medan – Burung Srigunting / Siring Gunting.  Di sekitar tahun 80-an burung jenis ini masih banyak kita jumpai di persawahan daerah pedesaan terutama di pegunungan yang masih banyak tanaman palawija, seperti kacang-kacangan, jagung, singkong dan tanaman jenis lain yang menggunakan penyangga (bhs jawa: lanjaran), pada waktu itu, sekalipun burung sri gunting ini masih banyak tetapi sangat sedikit sekali orang yang berminat memilikinya dengan alasan susah perawatan dan cara memberikan pakannya, dan orang akan lebih senang ketika memiliki burung sejenis tekukur, kutilang, jalak, perkutut dan juga burung kepodang, karena lebih mudah cara merawatnya.

Lain dengan saat ini, burung sri gunting/siring gunting termasuk burung yang lumayan di cari orang terutama penggemar burung (kicau mania) untuk dimilikinya karena bentuk fisik yang terlihat mantap dan gagah dan juga suaranya yang lumayan.

Cara perawatan burung Sri Gunting agar rajin berkicau (gacor):
  1. Burung dimandikan setiap pagi dengan cara semprot dengan menggunakan spray. Perlu diingat, jangan mandikan burung Sri Gunting terlalu basah jika kondisi burung masih terlalu liar dan baru dibeli, tunggu hingga burung beradaptasi dengan lingkungan terutama kandang terlebih dahulu.
  2. Bersihkan kandang setiap hari, ganti atau tambahkan makanan, ganti air minum dan usahakan berilah air minum burung dengan air yang sudah dimasak atau bisa juga dengan air kemasan atau air mineral.
  3. Lakukan penjemuran, secukupnya, lalu burung diangin-anginkan
  4. Berikan makanan yang cukup seperti voer yang berkualitas (voer kemasan), jika belum ngevoer berilah kroto yang dicampur dengan voer terlebih dahulu untuk melatih agar burung sri gunting/siring gunting mau makan voer, namun pemberian kroto dan juga serangga lainnya seperti jangkrik dan juga ulat hongkong tetap dioberikan yang disediakan dalam wadah makannannya.
  5. Dan yang terakhir yang tidak kalah penting adalah dibutuhkan suasana aman, bukannya tidak rame, tetapi sekalipun rame hanyalah orang yang lewat lalu-lalang saja.

Harga di pasaran: Rp 150 ribu – Rp 250 ribu (tergantung kondisi dan masih bisa dinego)

Demikian dan semoga bermanfaat. Cara di atas tidak mutlak harus dilakukan, karena tergantung kebiasaan dan cara perawatan yang dilakukan oleh masing-masing pemilik burung.

Salam,

Perlu diperhatikan: "Faktor usia berpengaruh pada rajin atau belumnya burung berkicau, semakin dewasa usia burung, akan semakin rajin berkicau (gacor)"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar